Bali selalu memiliki inovasi yang unik dan menarik untuk dipelajari. Hal itu juga menjadi rujukan beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota hingga Pemerintah Provinsi untuk melakukan studi tiru. Salah satunya terkait pembentukan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pariwisata Bali.
Seperti halnya yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang melakukan studi tiru ke Satpol PP Provinsi Bali, Kamis (2/11). Satuan penegak perda itu, juga melirik inovasi pembentukan Pol PP Pariwisata Bali.
Kasatpol PP Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Wajo, Andi Manussa didampingi Kabid Pemadam Kebakaran, Kasi Penegakan, Kasubag Keuangan, Ahli Muda Satpol PP, serta Staf Bidang Penegakan Perda dan Perkada menyampaikan terkait kunjungannya ke Bali.
Andi Manussa mengatakan, kunjungan ini untuk melakukan studi tiru terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Pengawasan Peredaran Cukai Rokok ilegal.
“Studi tiru kami ini, untuk mendapatkan referensi terkait dan sinergitas dengan regulasi Perda No 5 tahun 2015,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyampaikan tentang Perda No 5 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Tibumtranmas dan Linmas.
Kemudian membeberkan tentang pembentukan Unit Pol PP Pariwisata Bali yang bakal bertugas memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan saat berlibur di Bali.
Dijelaskan, Unit Pol PP Pariwisata Bali ini bakal bertugas saat pemberlakuan kebijakan pungutan bagi wisatawan asing yang berlibur di Bali sebesar Rp150 per orang.
“Jadi ini sebagai bagian dari service kepada wisatawan atas kebijakan pungutan itu, sehingga kami membuat inovasi untuk memberikan sesuatu hal yang lebih dan menarik bagi wisatawan,” jelasnya.
Dikatakan, personel Unit Pol PP Pariwisata Bali ini menjadi duta wisata yang tugasnya juga memberikan informasi kepada wisatawan.
“Untuk itu, kami rancang unit ini lain daripada yang lain. Bercelana pendek, bertopi rimba, dan juga lengkap dengan seekor anjing kintamani sebagai partner. Anjing ini dilantik khusus dengan mendatang pelatih dari Australia yang difasilitasi Sintesia Animal Indonesia (SIA)
Editor: Ida Bagus Alit Susanta
